Tarif SPAM Jatigede Belum Ada Titik Temu

pelantikan-sekda-kota-cirebon
Pelantikan Sekda Kota Cirebon di Ruang Adipura Balaikota. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) Regional Jatigede lintas kabupaten, masih belum menemukan kesepakatan tarif. Juga belum diketahui kapan instalasi akan dimulai. Padahal memorandum of understanding (MoU) sudah ditandatangani.
Pemerintah Kota Cirebon melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Giti Nata sudah melakukan pembahasan terkait harga. Terutama dengan satu BUMD Provinsi Jawa Barat yang menangani operasional SPAM Jatigede.
Direktur Utama Perumda Tirta Giti Nata, Sofyan Satari mengatakan, untuk SPAM Regional Jatigede, Kota Cirebon sudah sangat siap. Bahkan telah melakukan survei reservoir yang akan dibangun dengan kapasitas 2 ribu meter kubik.
Rencananya, fasilitas pengolahan air ini akan berada di Kepompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Dan lahannya sudah disiapkan oleh Perumda Air Minum. Sedangkan untuk pembiayaan instalasi Jatigede ke Kota Cirebon dibiayai pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR. “Lahannya sudah siap hampir 1 hektare,” kata Sofyan, kepada Radar Cirebon, Senin (28/9).
Informasi yang diterima Radar Cirebon, pemerintah daerah yang sudah menandatangani MoU adalah Kabupaten Indramayu, Cirebon, Majalengka dan Sumedang.
Rencananya, instalasi yang akan dibangun dari Jatigede menuju Kota Cirebon sepanjang 60 kilometer. Titik instalasi akan dimulai dari Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka.
Kembali ke persoalan tarif, Sofyan menjelaskan, sistemnya Perumda Air Minum akan membeli air curah melalui BUMD Tirta Jabar. BUMD Tirta Jabar malah mengajukan harga air Rp3 ribu per meter kubik. Namun, angka itu dirasa masih tinggi. Sebab, untuk Kota Cirebon kemampuannya Rp2.150 per meter kubik. “Ya tapi harga itu masih belum final,” katanya.
SPAM Jatigede tersebut akan memberikan dampak signifikan pada pelayanan Perumda Air Minum. Sebab, kapasitasnya akan bertambah dengan 500 liter per detik. Dan proyeksinya untuk 40 ribu pelanggan. “Kualitas airnya antara Cipaniis dengan Jatigede diusahakan sama. Memang pengolahannya airnya agak rumit dibandingkan dengan Cipaniis,” terangnya. (abd)

0 Komentar