Trotoar Jl Siliwangi-Kartini Masih Fokus Normalisasi

desain-trotoar-jl-siliwangi
Rancangan revitalisasi trotoar di Jl Siliwangi dan sebagian Jl RA Kartini. Foto: DPUPR For Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Penataan trotoar sebagian Jalan RA Kartini dan Jalan Siliwangi sudah berjalan. Bahkan progresnya sudah nampak. Meski pekerjaan berjalan selama dua pekan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR), Syaroni ATD MT menjelaskan, secara spesifik trotoar Jalan Siliwangi dan Jl RA Kartini sampai sekarang belum ada laporan progresnya. Namun mengacu pelaksaan awal sampai sekarang seharusnya sudah lebih dari 10 persen. Bahkan penebangan pohon juga baru satu sisi tinggal seberang jalan.
Saat ini, trotoar yang dibongkar sedang fokus melakukan normalisasi drainase. Sebab, kondisinya ketika dibongkar ternyata sedimentasi di drainase cukup tinggi hingga 80 cm dan tersisa hanya 20 cm bagi air mengalir. Sehingga salurannya perlu ditata ulang. “Pembongkaran trotoar  sudah sampai Hotel Onos,” kata Syaroni, kepada Radar Cirebon, Kamis (15/10).
Dijelaskan Syaroni, drainase tidak benar-benar dibongkar. Kemudian di beberapa titik ada sumur resapan. Sehat ini, pengerjaan tetap berjalan sesuai rencana. Melihat kondisi drainase di Kota Cirebon yang kurang tertata dengan baik. Ke depan akan ada prioritas perbaikan drainase dan normalisasi. “Nanti ada riul, jadi setiap saat bisa disedot,” tegasnya.
Melihat kondisi drainase yang banyak sedimentasi, pihaknya menargetkan tahun depan  prioritas perbaikan trotoar dan drainase.
Seperti diketahui, mengacu konsepnya, penataan trotoar di Jalan Siliwangi dan Kartini ini akan dibangun dengan menggunakan sistem full beton. Diikuti dengan sistem pewarnaan dengan teknologi yang masih jarang digunakan di Indonesia.
Di tahap kontruksi badan trotoar akan dibangun dengan beton berkualitas tinggi dengan sedikit pelebaran. Kemudian di atas beton basah, akan diterapkan sistem stamp dekoratif, atau decorative concrete dengan menerapkan berbagai motif.
Motif beton berpola yang dilukiskan di atas trotoar, dibuat secara tematik. Sehingga di sepanjang Jalan Siliwangi, motif trotoarnya akan berbeda-beda.
Seperti dicontohkan trotoar di bagian Alun-alun Kejaksan, akan diterapkan motif bata merah menyesuaikan dengan bangunan alun-alun.
Sistem pewarnaan ini, akan memunculkan keindahan tersendiri, karena nantinya hasil pewarnaan akan memberikan efek timbul.
Sistem seperti ini sendiri belum begitu banyak diterapkan di Indonesia, namun beberapa daerah sudah melakukan, seperti Jakarta dan Bandung.

0 Komentar