Zikir Jakarta-Cirebon Selamatkan Pasien Terindikasi Covid-19

Zikir Jakarta-Cirebon Selamatkan Pasien Terindikasi Covid-19
0 Komentar

Cerita relawan ini sungguh dramatis. Menyelamatkan pasien terindikasi Covid-19. Komorbid jantung. Dari Jakarta dirujuk ke RSD Gunung Jati Cirebon. Pakai mobil pribadi. Yang mendadak dimodif jadi ambulans. Menerjang hujan badai. Kalimat zikir jadi penenang sepanjang perjalanan.

ADE GUSTIANA, Cirebon
 
ALLAHUAKBAR dan Subhanallah. Kalimat itu selalu saya ucapkan sepanjang perjalanan,” ujar dr Nissa kepada Radar Cirebon, kemarin. Dia adalah relawan yang dimaksud. Seorang dokter muda usia 30 tahun. Tinggal di Depok, Jawa Barat.
Dari Depok melewati Jakarta dan sampai ke Cirebon Nissa membawa seorang pasien. Juga seorang warga domisili Depok asli Cirebon. Adalah Edi. Pria 52 tahun yang terindikasi positif Covid-19 tersebut. Dari rumah di Perumahan Laguna Depok, kondisi Edi mengkhawatirkan –demam tinggi, sesak nafas dan lemas.
Persis gejala Covid-19. Tapi belum terkonfirmasi. Karena belum melalui tes PCR. Baru sebatas swab antigen. Dan hasilnya positif. Indikasi itu semakin mengarah ketika melihat hasil rontgen thorax. Hasilnya tak diharapkan. Terlebih komorbid jantung semakin membuat khawatir. Edi diduga terinfeksi dari anak perempuannya. Yang juga positif berdasarkan swab antigen. Sebelum sang ayah dirujuk, keduanya sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Karena asli Cirebon, dari Depok, Edi sendiri yang meminta dirujuk ke RSD Gunung Jati. Dia baru mau dirujuk setelah dibujuk Nissa. Dengan syarat tempat rujukan itu harus sesuai keinginannya. Dan Nissa adalah relawan yang terpanggil. Dia biasa menangani pasien sedang menjalani isolasi mandiri. Termasuk mendengar apa yang diinginkan mereka. Dan memenuhi segala kebutuhannya.
Awal cerita, dokter asli Jawa Timur itu mendapat telepon. Dari Ketua Umum Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN) Brigjen Pol (Purn) Drs Siswandi. Kalau ada seorang pasien terindikasi covid membutuhkan pertolongan. Tanpa pikir siapa orang itu, Nissa menuju rumah pasien yang dimaksud. Kebetulan Nissa dan Edi sama-sama warga Depok.
Nissa melihat kondisi Edi memprihatinkan. Demam tinggi. Sesak napas dan badan lemas. Posisinya malam hari. Nissa mencoba menghubungi rumah sakit jejaringnya di wilayah sekitar. Jakarta dan Depok. Nihil. Seluruh bed terisi. Kebetulan Edi adalah adik dari Ketua GPAN Cirebon, Hj Wati. Wati lalu melakukan koordinasi dengan RSDGJ.

0 Komentar