Ajag Serang Sapi Limosin

0 Komentar

KUNINGAN – Teror binatang buas pemangsa hewan ternak kembali menghantui warga di wilayah Timur Kuningan. Terbaru, binatang buas yang diduga ajag alias anjing hutan tersebut memangsa hewan ternak milik warga Desa Cihanjaro, Kecamatan Karangkancana.
Kepala Desa Cihanjaro Asep Bambang membenarkan kejadian tersebut. Disebutkan, total hewan ternak milik warganya yang menjadi korban serangan ajag kali ini ada tiga ekor, terdiri dari dua ekor domba milik Jajang di Dusun Sukaasih dan satu ekor sapi jenis limosin milik Abdul Waskim.
“Kejadiannya dua hari berturut-turut di dua lokasi berbeda. Yang pertama terjadi dua hari yang lalu korbannya dua ekor domba ditemukan pemiliknya sudah tewas, sedangkan kemarin korbannya sapi limosin. Tapi masih hidup dengan luka di bagian dubur,” ujar Asep.
Asep menjelaskan, ada perbedaan kondisi luka yang dialami hewan ternak korban serangan ajag di Desa Cihanjaro dengan yang ramai diberitakan di Cibingbin beberapa waktu lalu. Jika di Cibingbin hewan ternak mati dengan kondisi kehabisan darah dengan luka kecil di bagian leher atau dubur, namun di Desa Cihanjaro, ajag tersebut memangsa domba hingga habis dimakan.
“Dari dua domba yang ditemukan tewas, salah satunya habis dimakan, sedangkan satu lagi hanya dimakan bagian perutnya. Sapi limosin mengalami luka di bagian dubur, sepertinya binatang buas tersebut hanya menghisap darah seperti yang terjadi di Cibingbin. Untungnya sapi limosin tersebut tidak sampai mati,” ungkap Asep.
Bahkan, lanjut Asep, dari keterangan kejadian serangan ajag ini sudah terjadi sepekan sebelumnya. Namun, korban serangannya adalah ayam sebanyak lima ekor ditemukan pagi hari oleh pemiliknya hanya tersisa bulu yang rontok.
Dijelaskan Asep, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan termasuk dengan dokter hewan juga. “Saya sudah koordinasi dengan pihak kecamatan. Bahkan tadi Kapolsek juga sudah mendatangi lokasi kejadian. Saya juga sudah komunikasi dengan dokter hewan, katanya luka bekas gigitan yang dialami sapi limosin tidak akan membahayakan dan bisa sembuh lagi. Insya Allah tidak sampai menyebabkan kematian,” jelas Asep. (fik)

0 Komentar