Lapas Kuningan Donor Darah

Lapas-Donor-Darah
DONOR DARAH: Personel Lapas Kelas IIA Kuningan mengadakan aksi sosial berupa donor darah dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-57 tahun. Foto: humas lapas Kuningan 
0 Komentar

KUNINGAN – Personel Lapas Kelas IIA Kuningan mengadakan aksi sosial berupa donor darah di aula kantor lapas setempat. Kegiatan donor darah ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-57 tahun.
Sebetulnya, donor darah ini menjadi rutinitas sosial yang kerap dijalani petugas lapas dalam tiga bulan sekali. Sehingga tak sedikit petugas yang sudah terbiasa untuk mendonorkan darahnya demi kemanusiaan.
Termasuk razia kamar hunian warga binaan beberapa waktu lalu, menjadi bagian dari rangkaian peringatan HBP ke-57. Apalagi dalam razia itu, banyak ditemukan barang-barang terlarang yang tidak diperbolehkan ada di kamar hunian warga binaan.
Kepala Lapas Kuningan Gumilar Budirahayu mengatakan, kegiatan donor darah dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian peringatan HBP ke-57. Aksi sosial berupa donor darah ini dilakukan serentak di semua lapas seluruh Indonesia.
“Jadi kegiatan donor darah ini dilakukan serentak di seluruh lapas di Indonesia. Karena memang ada arahan dari pusat untuk memperingati HUT Pemasyarakatan,” ujar Gumilar dalam keterangan persnya, kemarin (9/4).
Menurutnya, kegiatan sosial ini sebagai wujud kepedulian di tengah pandemi Covid-19. Semoga dapat membantu Palang Merah Indonesia (PMI) Kuningan dalam mengatasi kekurangan stok darah.
“Kami melakukan ini demi kemanusiaan. Ini sebagai wujud nyata kepedulian Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) membantu menyelamatkan hidup sesama manusia, kita berharap tujuan kita bisa bermanfaat,” ucapnya.
Dia mengaku, bagi semua pegawai Lapas Kuningan aksi donor darah sudah tidak asing lagi. Sebab pegawai lapas cukup rutin mendonorkan darahnya setiap tiga bulan sekali yang diadakan Lapas Kuningan.
“Setiap petugas yang ingin mendonorkan darahnya harus melalui beberapa tahap. Jadi diawali dengan pengecekan tekanan darah terhadap setiap petugas, hal ini untuk memastikan apakah tensinya memungkinkan untuk melakukan donor,” imbuhnya.
Setelah memenuhi syarat tertentu, lanjutnya, maka setiap darah yang diambil akan dimasukan ke dalam kantong darah. Kemudian disimpan dalam frezer khusus yang dibawa PMI Kuningan.
“Kalau dari peserta yang mendaftar rata-rata banyak yang lolos. Sementara sebagian kecil yang tidak lolos, salah satunya karena tekanan darah dan hemoglobinnya tidak memenuhi syarat,” katanya.

0 Komentar