Mantan Perwira Militer Siap Tempur

calon-kesbangpol
0 Komentar

KUNINGAN-Mulai Senin ini (26/10), sebanyak 29 peserta seleksi terbuka janatan pimpinan tinggi (JPT) Pratama yang dinyatakan lulus tahap pertama, bakal memulai peperangan. Mereka akan bersaing untuk memperebutkan enam posisi di eselon II. Dari enam jabatan eselon II yang dilelang, posisi kepala Badan Kesbangpol paling banyak diburu. Tercatat, ada tujuh peserta yang bersaing di tempat ini. Kemudian Staf Ahli Bupati dan kepala Satpol PP masing-masing diiikuti enam peserta. Sedangkan Diskopdagperin ada empat peserta, Diskominfo dan Diskducapil diikuti tiga peserta.
Untuk peserta kepala Kesbangpol yakni Dr H Mohamad Budi Alimudin SE MSi,Toni Kusumanto AP MSi, Raden Imam Reapdiantoro SSos MSi, Drs Asep Budi Setiawan MSi, Bagja Gumelar SSos, Asikin SIP MSi, dan Drs Rakhmat Ibrahim MSi. Dari tujuh peserta, tiga di antaranya menjabat sebagai camat yaitu Toni Kusumanto AP MSi, Raden Imam Reapdiantoro SSos MSi, dan Bagja Gumelar SSos. Menariknya, satu camat pernah menjadi perwira militer Angkatan Darat berpangkat Letnan Dua atau Letda dan bertugas di Provinsi Irian Jaya (sekarang Papua, red).
Mantan perwira militer itu adalah Bagja Gumelar SSos yang kini menjabat camat Kadugede. Bagja sendiri sudah lebih dari 15 tahun dipercaya sebagai camat di berbagai kecamatan. Menurut pengakuannya, selepas lulus dari STPDN, di tahun 1992, dirinya mengikuti pendidikan Sekolah Perwira TNI AD selama setahun. Tahun 1993 hingga 1994 ditugaskan di Korem Trikora Iran Jaya dengan pangkat Letnan Dua (Letda) bersama lulusan Akademi Militer (Akmil).
“Saya mendaftar Sekolah Perwira TNI AD begitu lulus STPDN. Alhamdulillah saya diterima bersama lulusan STPDN lainnya. Setelah setahun menjalani pendidikan Sekolah Perwira TNI AD, saya ditugaskan ke Irian Jaya tepatnya di Kodim Jayawijaya. Selama setahun saya bertugas di Korem Trikora. Pernah juga di Koramil di daerah Jayawijaya,” terang Bagja kepada Radar, kemarin (26/10).
Namun karirnya di militer tak berlanjut lantaran Departemen Pertahanan kembali menempatkannya sebagai PNS sipil. Padahal rekannya ketika bertugas di Irian Jaya sekarang sudah banyak yang berpangkat tinggi. “Saat itu Departemen Pertahanan mengembalikan semua perwira lulusan dari STPDN kembali menjadi PNS sipil, termasuk saya. Karena sebagai PNS sipil, maka pangkat saya sebagai Letda juga otomatis hilang. Meski begitu, saya banyak menimba pengalaman selama setahun bertugas sebagai anggota TNI AD di Irian Jaya,” ujarnya.

0 Komentar