Pandemi, Harta Petinggi Daerah Naik

Bupati-Acep-KBM-daring
Bupati Kuningan H Acep Purnama.
0 Komentar

KUNINGAN – Kendati tengah mengalami pandemi Covid-19, harta kekayaan sejumlah pejabat tinggi di pemerintah daerah justru mengalami kenaikan. Hal itu terlihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN) di laman e-lhkpn/kpk/go.id yang dapat diakses secara online.
Misalnya saja Bupati H Acep Purnama SH MH, harta kekayaan tahun 2020 mencapai Rp16,874 miliar. Naik sekitar Rp6,4 miliar dari sebelumnya Rp10,436 miliar di tahun 2019. Harta kekayaan di tahun 2020 itu tercatat dari tanah dan bangunan senilai Rp15,507 miliar, alat transportasi dan mesin Rp1,837 miliar, kas dan setara kas Rp30 juta dengan jumlah total Rp17,374 miliar. Namun ada pula hutang senilai Rp500 juta, sehingga secara akumulasi total harta kekayaan mencapai Rp16,874 miliar.
Sedangkan di tahun 2019, harta kekayaan dari tanah dan bangunan senilai Rp7,384 miliar, alat transportasi dan mesin Rp1,992 miliar, kas dan setara kas Rp1,060 miliar dengan jumlah total Rp10,436 miliar.
Penyampaian laporan harta kekayaan Bupati Acep di tahun 2019 dilakukan pada 19 Maret 2020. Sementara penyampaian laporan tahun 2020 dilakukan pada 29 Maret 2021.
Selanjutnya Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi, harta kekayaan di tahun 2020 mencapai Rp12,864 miliar. Naik sekitar Rp116,745 juta dari sebelumnya Rp12,747 miliar di tahun 2019.
Pada tahun 2020, tercatat data harta tanah dan bangunan Rp12,250 miliar, alat transportasi dan mesin Rp20 juta, harta bergerak lainnya Rp71,5 juta, kas dan setara kas Rp523,095 juta dengan total kekayaan Rp12,864 miliar.
Sementara di tahun 2019, harta tanah dan bangunan Rp12,250 miliar, alat transportasi dan mesin Rp521 juta, harta bergerak lainnya Rp71,500 juta, kas dan setara kas Rp8,350 juta dengan jumlah total Rp12,850 miliar. Namun terdapat hutang senilai Rp103 juta, sehingga total menjadi Rp12,747 miliar.
Pejabat lain, Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi memiliki total kekayaan Rp1,847 miliar di tahun 2020. Jumlah ini didapat dari data harta tanah dan bangunan Rp7,630 miliar, alat transportasi dan mesin Rp20 juta, kas dan setara kas Rp107,377 juta dengan total Rp7,757 miliar.
Namun terdapat hutang senilai Rp5,910 miliar sehingga totalnya menjadi Rp1,847 miliar. Sedangkan di tahun 2019, total kekayaan justru minus Rp234,256 juta akibat adanya catatan hutang.

0 Komentar