Prihatin Minimarket Buka 24 Jam

minimarket-buka-24jam
Anggota DPRD Fraksi PKB Susanto, saat berbelanja di salah satu toko modern di Jalan Ir H Juanda Kuningan yang kedapatan buka 24 jam, kemarin. Foto: Istimewa
0 Komentar

KUNINGAN – Semakin menjamurnya keberadaan minimarket atau toko modern di Kabupaten Kuningan, ditambah banyak yang buka nonstop atau 24 jam, menjadi perhatian tersendiri bagi anggota DPRD Kuningan Fraksi PKB Susanto.
“Saya prihatin dengan jam operasional toko modern di Kuningan nonstop,” kata Susanto, dalam keterangan persnya, Senin (14/9).
Sebagai anggota dewan pengawal aspirasi masyarakat, rasa keprihatinannya itu bukan tanpa alasan. Sebab diakuinya cukup banyak masukan dan keluhan warga, terkait menjamurnya toko modern, terlebih banyak juga yang kini buka 24 jam. Hal itu pula diakui Susanto setelah dirinya menanyakan langsung kepada karyawan salah satu toko modern di Jalan Ir H Juanda.
“Rasa keprihatinan saya ini, tentu sangat berdampak terhadap nadi ekonomi kerakyatan dan para pedagang di pasar tradisional. Bayangkan saja, ini pendapatan dari usaha toko modern kemanakan? Apakah terjadi demokrasi ekonomi di daerah?,” ketusnya.
Maksud demokrasi ekonomi, kata dia, yakni segala sesuatu dalam kegiatan usaha itu sepenuhnya oleh warga pribumi. Hal itu bukan berarti warga nonpribumi tidak boleh usaha di daerah, namun setidaknya harus ada pengendalian waktu dalam jam operasional toko modern.
Susanto yang merupakan legislator asal Desa Ciherang Kecamatan Kadugede ini, kembali mengungkapkan rasa kesal sekaligus keprihatinan yang mendalam terhadap ketidakmampuan pemerintah dalam membendung hadirnya banyak toko modern di Kuningan, bahkan kini sudah masuk ke desa-desa. Idelanya, kata dia, pemerintah harus bisa tegas melakukan pengawasan terhadap usaha yang dilakukan warga nonpribumi.
“Tidak sedikit usaha kerakyatan yang dilakukan warga daerah Kuningan ini bisa mendongkrak terhadap pendapatan asli daerah. Seperti usaha yang dilakukan warga melalui beraneka UMKM yang menyebar di daerah,” ungkapnya.
Usaha daerah yang mendongkrak PAD, lanjut Susanto, di antaranya seperti pengembangan wisata yang dikelola pemerintah dan dinas terkait. Karena menurutnya, secara kasat mata saat ini bisa dihitung berapa jumlah pengunjung wisata yang datang ke berbagai objek wisata di Kuningan.
“Ini bisa menjadikan perbandingan daripada pengusaha asing melalui sejumlah toko modern. Kemana kebijakan pemerintah dalam melayani atau mencukupi kebutuhan masyarakat kita,” sindirnya.

0 Komentar