Rasi Dilepasliar di Gunung Ciremai

rasi-macan-tutul-jawa
DILEPASLIARKAN: Macan tutul betina Rasi akhirnya dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai tepatnya di Blok Bintangot, Desa Seda, Kecamatan Mandirancan, Sabtu (5/3). BTNGC for Radar Kuningan
0 Komentar

KUNINGAN – Setelah sebulan menjalani proses habituasi, macan tutul betina Rasi akhirnya dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai tepatnya di Blok Bintangot, Desa Seda, Kecamatan Mandirancan, Sabtu (5/3).
Pelepasliaran ditandai dengan pelepasan pintu kandang habituasi Rasi oleh Bupati Kuningan Acep Purnama bersama Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai Teguh Setiawan dan sejumlah pejabat dari Kementerian Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) dan KBKSDJA Jawa Barat. Tak butuh waktu lama untuk Rasi meninggalkan kandang yang selama ini menjadi tempatnya beradaptasi dengan alam Gunung Ciremai. Kurang dari lima menit setelah pintu kandang dibuka, Rasi langsung berlari keluar kandang menuju hutan Gunung Ciremai menjemput jodohnya Slamet Ramadhan.
Kepala Balai TNGC Teguh Setiawan mengatakan, selain untuk bersanding dengan Slamet Ramadhan yang sebelumnya sudah dilepasliarkan pada 9 Juli 2019, pelepasliaran Rasi ditujukan untuk memancing Slamet Ramadhan untuk membuka GPS Colar yang telah dipasang pada saat dilepasliarkan.
“Ternyata sampai saat ini Slamet Ramadhan tidak kunjung datang, berkaca dari Slamet Ramadhan, maka Rasi juga dikenakan GPS Colar yang nanti akan lepas dengan sendirinya setelah 6 bulan. Mudah-mudahan Rasi bisa berjodoh dengan Slamet Ramadhan dan beranak pinak sehingga bisa menjadi predator puncak yang akan menjaga ekosistem alam Ciremai,” kata Teguh.
Teguh menjelaskan, Rasi diserahkan oleh masyarakat kepada BBKSDA Jawa Barat dan kemudian langsung direhabilitasi di PPS Cikananga pada tanggal 2 Juli 2019. Rasi ditemukan terpisah dari induknya di perbatasan hutan dengan pemukiman di daerah Garut Selatan saat masih berusia sekitar 3-6 bulan. Saat ini, Rasi telah berusia tiga tahun dan siap kawin.
Teguh menjelaskan, persiapan TNGC dalam menyambut macan tutul betina Rasi diawali pada November 2021, dilakukan diskusi dengan para akademisi dan aktivis lingkungan seperti kampus Universitas Kuningan, Peduli Karnivora Jawa dan Sintas Indonesia. Kemudian pada 7 Desember 2021 telah dilakukan sosialisasi kepada pemerintah daerah yang dihadiri langsung oleh Bupati Kuningan dan muspika terkait khususnya serta masyarakat sekitar yang berbatasan dengan Blok Bintangot.
“Rasi juga menjalani proses habituasi selama satu bulan dan telah menunjukkan kesiapan untuk dilepasliarkan. Selain adaptasi perilaku Rasi untuk siap dilepasliarkan, habituasi yang dilakukan juga diperuntukan memancing Slamet Ramadhan untuk mendekat. Kondisi perkembangannya yang baik diharuskan untuk melepas GPS Colar yang telah dipasang sejak tahun 2019. Pada minggu kedua habituasi, perilaku Rasi terlihat aktif dan pola aktivitasnya sudah mulai terbentuk. Hal ini menunjukkan Rasi sudah mulai nyaman dengan calon tempat barunya.

0 Komentar