Sapa Warga, Acep-Ika Bagikan Beras di Desa Cieurih

sapawarga-bagi-beras
BAGIKAN BERAS: Program Sapa Warga, Bupati H Acep Purnama dan Ketua TP PKK membagikan beras kepada warga Cieurih, Kecamatan Cidahu, kemarin. 
0 Komentar

KUNINGAN–Dikemas dengan program Sapa Warga, Bupati H Acep Purnama SH MH kembali menemui warga untuk bersilaturahmi, Senin (1/3). Kali ini, lokasi yang dikunjungi adalah warga Dusun Kliwon Kampung Keris Desa Cieurih Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan.
Bupati Acep tak sendiri, Ia ditemani istrinya yang tak lain Ketua TP PKK Hj Ika Acep Purnama. Tampak pula Kepala DPUTR HM Ridwan Setiawan MH MSi, Kepala DPKPP Ir I Putur Bagiasna MT, serta Camat Cidahu M Solihin SSos MSi.
Kedatangan rombongan Bupati Acep disambut hangat Kepala Desa Cieurih Din Mujahidin bersama warganya. Tiba di lokasi kunjungan, Acep cukup senang dan bangga, karena melihat sarana dan prasarana umum di Dusun Leuwi Keris sudah tertata dengan baik.
“Alhamdulillah di sini sudah banyak perubahan seperti lingkungan sudah tertata dengan baik, sarana ibadah ada masjid dan musala, untuk di bidang pendidikan juga sudah ada sekolah,” kata Acep.
Kaitan dengan aspirasi masyarakat adanya bendungan irigasi yang harus diperbaiki, Bupati Acep secara langsung membawa serta kepala Dinas PUTR dan DPKPP untuk meninjau bendungan tersebut.
“Sekaligus kemarin, saya mendapatkan penyerahan dari Aparatur Peduli Lingkungan (Apel)  berupa beras sebanyak 150 paket. Maka pada kesempatan ini saya bagikan ke seluruh warga Dusun Leuwi Keris, sebagian lagi akan dibagikan untuk warga Desa Cieurih,” ungkapnya.
Bupati Acep merasa, kondisi di Dusun Leuwi Keris cukup nyaman, tenang dan masyarakatnya sangat dinamis dalam berkegiatan.
“Kita lihat di sini hampir semua ada antena televisi, artinya tingkat derajat kebahagian, kesejahteraan sudah nampak, serta saya juga berusaha di Dusun Leuwi Keris ini supaya tidak melintas ke Desa Ciuyah Kecamatan Cirebon. Dengan begitu sedang dirancang jalan yang terdekatnya yaitu dari Desa Cibulan kurang lebih 4 kilometer, paling tidak bisa dilalui dengan aman dan nyaman untuk kendaraan roda dua,” tekadnya.
Bahkan, Acep juga menyempatkan diri bercengkerama dengan seorang nenek berusia 98 tahun. Nenek bernama Atsmah itu mengaku masih bisa beraktivitas sebagai ‘Ema Beurang’ atau lebih dikenal dengan muput anak kecil sebagai bagaian dari tradisi lokal masyarakat setempat.

0 Komentar