Sepekan, 16 Kali Bencana Alam

Waspada-bencana
ILUSTRASI: Waspada bencana hidrometeorologi
0 Komentar

KUNINGAN – Dalam satu pekan ini saja, peristiwa bencana alam di Kabupaten Kuningan sudah terjadi sebanyak 16 kali. Paling mendominasi yakni kejadian pohon tumbang disusul tanah longsor.
Bahkan beberapa hari kemarin, terjadi pula banjir di wilayah Garawangi. Akibat tanah longsor yang terjadi, menutup akses jalan penghubung antar desa di Selajambe.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan Indra Bayu Permana SSTP MSi mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca yang disampaikan BMKG, memang sekarang ini terjadi peningkatan curah hujan khususnya di Kabupaten Kuningan. Sehingga berdampak terhadap beberapa daerah yang rawan bencana saat hujan lebat.
“Walaupun memang ini skalanya kecil, tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Kalau kerugian pasti ada, sampai hari ini tim kami sudah melakukan kaji cepat terhadap titik lokasi yang mengalami kebencanaan,” ungkap Indra dalam keterangan persnya, kemarin (4/11).
Dia menyebut, beberapa di antaranya seperti kejadian angin kencang memberikan dampak pohon tumbang. Akibatnya banyak rumah warga mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon.
“Peristiwa pohon tumbang ini terjadi di beberapa titik seperti di Kecamatan Jalaksana dan Kecamatan Kramatmulya. Sementara bencana tanah longsor terjadi di Kecamatan Ciniru, Kecamatan Kadugede, Kecamatan Subang dan Kecamatan Selajambe,” imbuhnya.
Dia menyebut, kejadian tanah longsor paling banyak terjadi di wilayah Ciniru yakni Desa Cijemit, Desa Cipedes dan Desa Longkewang. Termasuk bencana banjir juga sempat terjadi di Desa Kadatuan, Kecamatan Garawangi.
“Jadi sejak satu minggu terakhir ini, kejadian bencana sudah sekitar 16 kali. Walaupun memang masih dalam skala kecil, namun tetap harus diperhatikan bahwa ini masih awal di musim penghujan,” ucapnya.
Dia memprediksi, kemungkinan ke depan intensitas curah hujan akan lebih meningkat. Sebab sekarang ini statusnya sudah waspada kebencanaan.
“Prediksinya itu sekira 70 persen peningkatan curah hujan. Kita sekarang status sudah memasuki siaga darurat hidrometeorologi,” tandasnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar apel siaga darurat kebencanaan bersama petugas gabungan dari TNI, Polri, Basarnas hingga BPBD dari wilayah Ciayumajakuning serta Cilacap dan Brebes, Jawa Tengah.(ags)

0 Komentar