Sepekan Lagi Pintu Air Waduk Darma Ditutup

waduk-darma-surut
SURUT: Volume air Waduk Darma semakin surut tersisa 15,6 juta meter kubik dari volume normal 36 juta meter kubik. Foto: M Taufik/Radar Kuningan
0 Komentar

KUNINGAN – Saat ini volume air Waduk Darma tersisa 15,6 juta meter kubik dari volume normal 36 juta meter kubik.
Petugas Pemantau Bendung Darma Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Ahmad M Zamanudin mengatakan, sejak awal musim kemarau pintu air Waduk Darma dibuka untuk kebutuhan irigasi areal pertanian di wilayah Kuningan Timur dan sebagai Kabupaten Cirebon. Ahmad menyebutkan, total areal pertanian yang mendapat pengairan dari Waduk Darma mencapai 21.574 hektare.
“Pintu air dibuka sejak awal musim kemarau yakni pertengahan bulan Mei. Bertahap dari 1,5 meter kubik per detik, kemudian naik menjadi 2 kubik hingga yang tertinggi pada bulan Agustus lalu hingga 3 meter kubik per detik. Sekarang volume air sudah semakin surut menjadi 15,6 juta kubik atau surut hampir 21 juta kubik dari volume normal 36,5 juta kubik,” ungkap Ahmad kepada Radar, kemarin.
Ahmad mengatakan, sudah dijadwalkan pintu air Waduk Darma akan ditutup pada tanggal 16 Oktober mendatang. Ini berdasarkan perhitungan pertengahan Oktober wilayah Kuningan sudah memasuki musim penghujan sehingga air Waduk Darma tidak lagi dibutuhkan untuk pengairan.
“Kami sudah membuat jadwal pembukaan pintu air, dan rencananya pada tanggal 16 Oktober nanti sudah mulai ditutup. Kalau melihat kondisi cuaca akhir-akhir ini beberapa wilayah di Kabupaten Kuningan sudah ada yang mengalami hujan, semoga ini merupakan pertanda sudah memasuki musim penghujan, sehingga pada saat pintu air ditutup nanti para petani sudah aman,” ujar Ahmad.
Namun demikian, Ahmad memastikan, apabila pada waktu setelah penutupan pintu air nanti ternyata hujan belum turun merata dan masih ada areal pertanian yang membutuhkan pengairan, sewaktu-waktu pintu air bisa dibuka. “Namun ada perosedur yang harus ditempuh petani agar pintu air bisa dibuka, yaitu dengan mengajukan surat permohonan terlebih dahulu. Kemudian setelah semua prosedur pengajuan disampaikan, baru kita proses untuk pembukaan pintu air diatur sesuai kebutuhan,” ujar Ahmad.
Sementara itu, pantauan Radar, surutnya volume air Waduk Darma semakin terlihat dari garis permukan air pada dinding bendungan yang semakin turun. Tak hanya itu, surutnya air Waduk Darma juga menyebabkan bermunculannya tanah timbul hingga dimanfaatkan oleh warga setempat untuk bercocok tanam padi dan palawija. (fik)

0 Komentar