Vaksinasi Belum Menyasar Anak SD

Kadisdik-kuningan
Kepala Disdikbud Kuningan Drs H Uca Somantri MSi
0 Komentar

KUNINGAN – Setelah turun dari PPKM Level 3 ke PPKM Level 2, Kabupaten Kuningan memberi kelonggaran di sejumlah sektor bagi aktivitas masyarakat. Salah satunya yakni sektor pendidikan, yakni melalui Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas.
Hanya saja, sejauh ini pelaksanaan vaksinasi Covid-19 belum menyasar kepada anak-anak usia Sekolah Dasar (SD). Vaksinasi baru menyasar kalangan remaja dengan usia minimal 12 tahun. Sehingga perlu adanya pengawasan bersama, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan secara ketat. Khususnya bagi pihak satuan pendidikan maupun orang tua siswa.
“Proses pembelajaran tatap muka, kita dalam penyelenggaraan harus betul-betul disiplin dalam penerapan prokes. Karena memang vaksinasi ini belum sampai ke jenjang Sekolah Dasar, termasuk anak-anak SMP juga belum semua,” kata Kepala Disdikbud Kuningan Drs H Uca Somantri MSi kepada awak media, kemarin (8/9).
Oleh sebab itu, pihaknya sangat menekankan, agar protokol kesehatan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka betul-betul diperhatikan. Tentu yang sangat diperhatikan adalah prokes kaitan dengan jaga jarak, memakai masker, pembatasan siswa di dalam kelas, serta guru juga harus sudah divaksin.
“Itu menjadi prioritas kita bersama, agar bisa saling menjaga dan mencegah penularan Covid-19,” ucapnya.
Ia mengaku, PTM sudah berjalan selama hampir satu pekan. Bahkan evaluasi sudah dilakukan, untuk mengetahui perkembangan di lapangan. “Alhamdulillah sejauh ini tidak ada siswa yang terpapar Covid-19. Ini tentu menjadi sesuatu yang positif ya, karena kasihan kepada anak-anak kita yang sudah hampir 17 bulan terpaksa belajar di rumah,” bebernya.
Saat ini, lanjut dia, formulasi yang diterapkan bagi setiap siswa yang tidak masuk kelas akan diberikan tugas. Sehingga masih dapat belajar di rumah, saat tidak ada jadwal masuk kelas karena harus bergantian.
“Jadi hanya 50 persen dari kapasitas normal siswa di dalam kelas. Ketika siswanya kurang dari 15 orang dalam satu kelas, maka semuanya bisa masuk di satu kelas,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya meminta agar pihak satuan pendidikan selalu rutin melakukan disinfeksi ruangan kelas maupun sekolah. Hal ini sebagai wujud pencegahan dalam meminimalisir potensi terjadinya penyebaran Covid-19.

0 Komentar