107 Jenazah Belum Dikenali, 39 Masih Proses Pencarian

107 Jenazah Belum Dikenali, 39 Masih Proses Pencarian
0 Komentar

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto kembali memberikan update pencarian korban gempa Cianjur. Hingga Kamis malam (24/11) sekitar pukul 19.00 WIB, masih ada 107 jenazah yang belum teridentifikasi atau belum bisa dikenali identitasnya.
“Hari ini (kemarin) kembali ditemukan satu jenazah. Jadi ada 272 meninggal dunia, 165 telah diidentifikasi by name by address, 107 jenazah masih terus diidentifikasi. Sementara itu korban luka-luka 2.046 orang, warga mengungsi 62.545 orang,” ujar Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Kamis (24/11).
Dia menambahkan, masih ada korban hilang di satu wilayah desa akibat tertimbun longsor yang terjadi pascagempa. “Korban hilang 39 di Cijedil, Kecamatan Cugenang akibat longsor, tujuh di antaranya orang sedang melintas dan ada saksi mata yang melihat,” jelasnya. “39 jiwa ini sudah teridentifikasi nama dan alamatnya,” lanjutnya.
Kerugian materil juga masih terus dilakukan pendataan, laporan dari desa dan camat langsung ke posko utama.  “Total rumah rusak 56.311, rusak berat 22.267 unit, rusak sedang sebanyak 11.836 unit dan rusak ringan 22.208 unit. Data ini akan diverifikasi dengan batasan yang sudah ada, ada Permen PUPR tentangspesifikasi kategori rumah rusak,” kata Suharyanto.
Penanganan bencana masih akan terus dilakukan. Kemarin pun masih berfokus dalam pencarian dan penyelamatan korban. “Kegiatan hari ini (kemarin, red) selain melakukan SAR, pendistribusian logistik telah berjalan lebih baik, jadi para Camat sudah ambil logistik kebutuhannya dan didistribusikan ke desa dan desa mendistribusikan ke masyarakat yang membutuhkan,” tuturnya.
Suharyanto meminta masyarakat yang keluarganya meninggal akibat gempa dapat melengkapi surat sebagai syarat untuk mendapatkan santunan dari pemerintah.  “Yang anggota keluarganya meninggal, agar segera melengkapi surat pernyataan kematian yang dikeluarkan dari fasilitas kesehatan, ini menyangkut bantuan dan santunan, salah satu syaratnya adalah surat tersebut,” ungkap Suharyanto.
Penanganan bencana adalah urusan bersama, banyak pihak terlibat dalam penanganan bencana gempa Cianjur ini. “BNPB memegang unsur komando tapi yang bergerak seluruh kementarian, lembaga, TNI/Polri dan relawan,” tuturnya.
Sementara itu, kemarin Presiden Jokowi kembali melakukan peninjauan ke beberapa lokasi di Cianjur. Antara lain Desa Cijedil, RSUD Sayang, Desa Gasol dan SDN Cugenang.  Selama peninjauan, Presiden mendapatkan penjelasan oleh Kepala BNPB terkait perkembangan penanganan gempa.

0 Komentar