Eti Rohaeti, TKW Majalengka yang Sempat Divonis Hukuman Mati, Tiba di Kampung Halaman

TKW ETI
SAMPAI TANAH KELAHIRAN: Sebelum sampai di kediamannya di Blok Cikareo RT 002 RW 001 Desa Cidadap, Eti sempat beristirahat untuk makan di sekitar Majalengka Kota, Kamis (30/7).  FOTO: ANWAR BAEHAQI/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

Penantian selama 20 tahun untuk melihat kampung halaman, tuntas sudah. Setelah mengalami berbagai masalah, hingga sempat divonis hukuman mati oleh Pemerintah Arab Saudi, Eti Rohaeti binti Toyib Anwar, TKW asal Desa Cidadap, Kecamatan Cingambul, Majalengka, akhirnya bisa berkumpul dengan keluarga.ANWAR BAEHAQI, MajalengkaRATUSAN warga dan karangan bunga dari Pemerintah Kabupaten Majalengka dan Pemdes Cidadap, nampak berjejer di halaman balai desa.
Tangis kebahagiaan keluarga pun pecah, ketika Eti menginjakkan kaki kembali ke rumahnya di Blok Cikareo RT 002 RW 001 Desa Cidadap. Gema takbir dan salawat pun berkumandang.
Kepala Desa Cidadap, Suntono mengaku sangat bersyukur dengan kedatangan Eti. Dia menceritakan, Eti tiba di Desa Cidadap sekitar pukul 23.00 WIB. Didampingi langsung Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani beserta jajarannya, serta Kepala UPT BP2MI Jawa Barat, Ade Kusnadi.
“Alhamdulillah setelah menempuh 5 jam perjalanan dari Jakarta, dalam keadaan sehat. Bersama Ketua BPN2TKI Pusat dan Provinsi, beserta Keluarga Besar NU Kabupaten Majalengka, Eti datang dan bisa berkumpul kembali bersama keluarga,” ungkapnya, kemarin.
Pada kesempatan itu, Suntono mewakili keluarga dan masyarakat Desa Cidadap, Kecamatan Cingambul menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu membebaskan Eti. Hingga bisa berkumpul kembali bersama keluarga, tepat di momen Idul Adha.
“Semoga Allah membalas kebaikan semuanya yang telah membantu Eti,” ungkapnya.
Sementara, perwakilan Keluarga Besar NU Kabupaten Majalengka, KH Zaenal Muhyidin mengatakan, Eti binti Toyib disambut di pintu Tol Kertajati dan diantarkan sampai ke rumah. Dalam proses penjemputan, tidak ada proses penyambutan di pendopo. Karena sesuai rencana awal, Eti langsung diantarkan ke rumahnya.
“Tapi tadi malam sempat mampir makan terlebih dahulu di wilayah Pasar Lama di Majalengka Kota. Dan sebagai sesama warga NU, kami bersyukur kepada Allah atas bebasnya Eti dan kembali ke kampung halaman. Berkumpul bersama keluarga. Karena bagaimanapun, tugas NU adalah melayani umat, untuk siapapun,” bebernya.
Ke depan, KH Zaenal Muhyidin berharap, Eti dapat menetap di kampung halaman dan terus bersama keluarga untuk menjalani suatu usaha. Tidak lagi berkeinginan untuk kembali menjadi TKW dan bekerja di luar negeri.

0 Komentar