Kisah Kadisdik Kabupaten Cirebon Jadi Pendonor Plasma Darah Pertama di Cirebon

donor-plasma-kabupaten-cirebon
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah Sam Anwar MM menjadi pendonor plasma darah pertama di Cirebon. Foto: Andri Wiguna/Radar Cirebon
0 Komentar

Menjadi pasien Covid-19 itu tidak mudah. Bahkan bisa dibilang cukup berat. Terutama soal stigma dan dampak sosial yang dilekatkan masyarakat. Sehingga perjuangan menuju kesembuhan pun bukan sesuatu yang gampang.

ANDRI WIGUNA, Cirebon
“YANG berat itu dampak sosialnya,” seru Kadisdik Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah Sam Anwar MM saat menceritakan pengalamannya menjalani isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19.
Dia yang kini sudah dinyatakan sembuh, akhirnya mendonorkan plasma darahnya untuk membantu pasien lainnya, yang saat ini masih berjuang sembuh dari Covid-19.
Asdullah tidak sendiri. Saat itu, dia juga ditemani oleh dr Fifik Firdian, salah seorang dokter yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Cirebon, dan sekarang sudah dinyatakan sembuh. Keduanya menjadi orang pertama di Kabupaten Cirebon yang mendonorkan plasma darahnya.
Ia masih mengingat, ketika pertama kali diberitahu oleh Kadinkes Kabupaten Cirebon, jika hasil swab test-nya positif terpapar Covid-19. Dia sempat bingung dan akhirnya meminta advice dari Kadinkes dan beberapa rekan lainnya, terkait apa yang harus dilakukan setelah dinyatakan positif.
“Saya ditelepon malam sekali. Waktu itu yang telepon Ibu Kadinkes. Saat itu, saya diberi tahu kalau saya positif Covid-19. Dan diminta untuk melakukan isolasi mandiri. Sempat panik dan bingung. Lalu saya minta saran apa yang harus saya lakukan,” imbuh Asdullah.
Setelah menerima informasi tersebut, dia langsung memberitahu informasi tersebut ke keluarganya. Agar bersiap-siap mengikuti swab test untuk memastikan apakah anggota keluarga yang lain terpapar Covid-19 atau tidak.
“Saya langsung kasih tahu keluarga. Besoknya ada sekitar 12 orang anggota keluarga mulai dari istri, anak, mantu dan cucu di-swab test. Alhamdulillah hasil semuanya negatif. Saya akhirnya melakukan isolasi mandiri seorang diri di rumah,” bebernya.
Waktu itu, sambung Asdullah, dia hanya merasakan gejala flu dan agak sedikit batuk. Gejala berat lainnya ia tidak merasakan. Wajar, dia kecapaian setelah menjadi panitia HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kabupaten Cirebon.
“Jadi kayak flu begitu, ada batuknya, tapi secara umum kondisi badan sehat. Hanya kecapaian saja karena aktivitas padat, menjadi panitia HUT RI,” tambahnya.

0 Komentar