Mendengar Curahan Hati Siswa di Masa PJJ

sekolah-tatap-muka
Para siswa melakukan praktikum di laboratorium sekolah. Sejak pandemi Covid-19, sekolah-sekolah tutup dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Mayoritas siswa berharap agar Covid-19 segera berakhir, sehingga bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Foto: DOKUMEN/RADAR CIREBON
0 Komentar

Sudah sekitar delapan bulan para siswa tak menjadikan kursi dan meja sekolah sebagai sarana belajar. Setelan putih abu-abu dibiarkan lama menggantung dalam lemari pakaian. Wajar saja kalau merasa rindu. Entah kepada guru, teman atau gebetan.

***
MEREKA lebih akrab berinteraksi dengan handphone. Mengikuti pembelajaran dalam jaringan (daring). Radar Cirebon mengambil sampel beberapa siswa dan siswi SMA/K di Cirebon, seputar kerinduan terhadap sekolah. Rupa-rupa jawaban yang disampaikan. Pertanyaan lima hal yang paling dirindukan, mayoritas ingin menjawab lebih.
Pada umumnya, pelajar merasa kangen dengan guru dan teman. Serta suasana belajar di kelas. Tanggung jawab pembelajaran jarak jauh juga dirasa lebih berat. Dibanding tatap muka secara langsung. Karena lebih banyak tugas yang mereka terima.
“Ilmu yang diberikan guru melalui daring tidak sepenuhnya sampai kepada siswa. Bahkan menurut saya, 75 persen siswa banyak yang tidak paham dengan tugas dan materi itu,” ujar Hafizh Surya Firdaus. Dia adalah siswa kelas XI SMAN 8 Cirebon.
Selain materi, hal pertama yang dirindukan Hafizh adalah suasana di dalam kelas. Karena itu yang menjadi acuan untuk lebih giat dan semangat belajar bagi siswa jurusan IPA tersebut. Kemudian ekstrakurikuler menjadi hal yang tak kalah dinanti. Juga kerinduan terhadap guru dan segala event di sekolah.
“Karena pasti bukan hanya saya. Yang lain pun merindukan suasana kelas, suasana sekolah, kantin dan sebagainya,” katanya, Jumat (20/11).
Hal serupa juga disampaikan siswa sekolah menengah kejuruan yang selalu mengandalkan praktik. Materi praktikum melalui video daring dirasa kurang bisa dipahami secara utuh. “Karena tidak ada bimbingan langsung benar atau salahnya,” ucap Anggun Imaniar.
Dia adalah siswi kelas XI SMKN 2 Cirebon. Jurusan tata kecantikan kulit dan rambut.
Anggun hanya bisa menyaksikan melalui video tanpa ada bimbingan secara langsung. Sehingga, baginya itu sangat merepotkan untuk dipahami. Seperti facial, make up, spa, penataan rambut, creambath dan lain sebagainya.
Sama seperti Hafizh, Anggun merindukan seluruh civitas yang ada di sekolah. Beserta kenangan di dalamnya. Terutama adalah bapak dan ibu guru serta teman-teman. Lalu ia rindu suasana belajar, ekstrakurikuler dan praktikum. “Sebetulnya, masih banyak lagi yang dirindukan,” terangnya.

0 Komentar