Rapid Test Untuk Habiskan Stok

ilustrasi-virus-corona
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Science Photo Library
0 Komentar

CIREBON – Pemerintah Kota Cirebon, mengaku siap untuk menjalankan arahan gubernur agar mengalihkan seluruh metode skrining rapid test menjadi swab test PCR.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Cirebon, dr Sri Laelan Erwani menjelaskan, untuk upaya skrining itu pihaknya memang sudah mengalihkan belanja dari rapid test menjadi swab test.
Adapun saat ini rapid test masih digunakan, hanya untuk hal-hal yang urgen. Misalnya pelaku perjalanan yang perlu segera mengetahui hasilnya. Seperti kalangan santri yang hendak berangkat lagi ke pesantrennya.
Menurutnya, awalnya sebelum perangkat swab test dan PCR ready, pihaknya memang berencana mengalokasikan belanja alat rapid test sebanyak 15 ribu pieces. Karena pada waktu itu, kesulitan mencari supplier, maka baru datang 7 ribuan pieces.
Di tengah perjalanan, perangkat swab test dan PCR di Pemkot Cirebon sudah bisa ready. Sehingga, pihaknya menghentikan pemesananan tambahan rapid test, dan mengalihkan anggarannya untuk membiayai swab test PCR.
“Jadi yang sekarang masih berjalan itu tinggal ngabisin sisa stok yang masih ada saja. Sisanya juga tinggal sedikit. Sudah hampir 7 ribu yang telah terpakai,” ujar dr Laelan yang juga Plt Sekretaris Dinkes ini, kepada wartawan kemarin (6/8).
Sedangkan, untuk alokasi target swab test terus diperbanyak. Dari yang direncanakan hanya 3.400 sasaran atau 1 persen dari sampel jumlah penduduk, kini alokasi targetnya dicanangkan di angka 7 ribu sasaran atau lebih dari sampel jumlah penduduk.
SATU KELUARGA POSITIF
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tri Mulyaningsih MKM
Membeberkan, soal perkembangan covid-19 di Kota Cirebon. Dia menjelaskan, kluster keluarga yang pertama, didapat dari laporan pihak RS Pelabuhan bahwa ada satu keluarga yang inisiatif melakukan swab test mandiri, karena kepala keluarganya bekerja di Jakarta. Dan di tempat kerjanya tersebut menjadi kluster positif.
“Jadi anggota keluarga cek mandiri, terdiri dari istri dan tiga orang anaknya. Hasilnya tiga positif, ibu dan dua orang anaknya, satu anak lainnya negatif,” ungkapnya.
Saat ini, tiga orang yang positif tersebut sudah menjalani isolasi di salah satu rumah sakit.

0 Komentar