Ruang Isolasi Gedung BKKBN Hampir Penuh

ruang-isolasi-bkkbn-kota-cirebon
Foto dokumen petugas mempersiapkan ruang isolasi di BKKBN Kota Cirebon. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Gedung Diklat BKKBN yang sebelumnya kurang diminati pasien, kini hampir penuh. Ruang isolasi mandiri dan perawatan bagi pasien Covid-19 itu, tinggal tersisa dua ruangan saja. Itu karena, makin membeludaknya pasien kasus terkonfirmasi positif di Kota Cirebon.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr H Edy Sugiarto MKes menjelaskan, di gedung BKKBN sebetulnya ada 40 bed yang terbagi dalam 6 ruang. Saat ini, pasien positif yang menjalani isolasi berjumlah 18 orang. Tapi, secara umum, hanya tersisa dua ruang saja.
Hal ini terjadi, misalnya ada tiga pasien sekeluarga yang ditempatkan dalam satu ruang, tidak ingin bergabung bersama pasien lain. Dengan alasan privasi dan macam-macam. Sehingga, kapasitas ruangan yang mestinya bisa terisi 6 bed, jadi hanya diisi oleh 3 orang.
“Ada juga satu ruangan diisi 3 orang. Lalu 1 orang lainnya batuk-batuk terus. Yang dua ngeluh minta pindah ke ruangan lain dan nggak mau disatukan sama yang batuk-batuk itu. Tapi, nggak apa-apa, daripada mereka minta pulang,” ujarnya kepada Radar, kemarin.
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah menjajaki negosiasi dengan 3 hotel untuk dibooking. Dengan target, dari tiga hotel tersebut, dapat tersedia 200 room tambahan.
Masing-masing room bisa diisi dua pasien tanpa gejala atau bergejala ringan hingga sedang melakukan isolasi. Sedangkan yang bergejala berat dan punya penyakit bawaan, tetap disarankan dirawat isolasi di RS rujukan.
“Ini adalah upaya Pemkot. Pak Walikota ingin kita semua mengantisipasi untuk kemungkinan terburuk. Ketika terjadi outbreak jumlah kasus, semua harus dipastikan. Jangan ada yang telantar dan bisa tertangani dengan sistem isolasi terpusat,” tuturnya.
Untuk petugas medisnya, saat ini tengah dilakukan perekrutan. Setidaknya, ada 20 tenaga medis yang akan direkrut untuk menangani isolasi pasien di tiga hotel yang dipersiapkan untuk penanganan hingga bulan Desember.
“Mulai tadi pagi kita seleksi tenaga medisnya. Kebutuhannya sementara 2 dokter, 16 perawat, dan 6 pembantu umum. Mereka dihonor untuk menangani pasien yang isolasi di hotel. Honornya kira-kira dokter Rp5 juta, perawat Rp3 juta, dan tenaga umum umum 2 juta,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan data per Senin, 28 September, ada penambahan tujuh orang positif baru. Di antaranya laki-laki 34 tahun asal Kelurahan Drajat, perempuan 42 tahun asal Kelurahan Drajat, perempuan 64 tahun asal Kelurahan Kejaksan, perempuan 47 tahun asal Kelurahan Sukapura, perempuan 37 tahun asal Kelurahan Pegambiran, perempuan 58 tahun asal Kelurahan Pegambiran, dan perempuan 59 tahun asal Kelurahan Kasepuhan.

0 Komentar