Semua RS Harus Swab Masal

RSUD-45-kuningan-corona
DIPERKETAT: RSUD 45 Kuningan masih membuka layanan kesehatan, Selasa (4/8). FOTO: M TAUFIK/RADAR KUNINGAN
0 Komentar

KUNINGAN – Kluster baru paparan Covid-19 di RSUD 45 Kuningan, mengejutkan berbagai pihak. Termasuk DPRD Kuningan. Ketua DPRD Nuzul Rachdy SE, sampai-sampai mendesak agar seluruh rumah sakit (RS) di Kuningan, melakukan swab test masal, demi pencegahan penularan covid-19.
Saat diwawancarai Radar di ruangannya, Selasa (4/8), Nuzul menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap adanya paparan virus corona di lingkungan RSUD 45 Kuningan. Bahkan ia mengaku, lebih terkejut lagi ketika mengetahui adanya sejumlah dokter di RS pemerintah tersebut, terpapar corona.
“Kluster baru di rumah sakit 45 ini juga sangat mengejutkan dan sangat memprihatinkan. Selama ini kita tidak menduga Rumah Sakit 45 yang saya lihat protokol kesehatannya dilakukan dengan baik, kenyataannya setelah dilakukan swab dari 65 orang saja, ada 19 orang yang positif. Ini kan sangat mengejutkan dan memprihatinkan,” kata Nuzul.
Atas munculnya kluster baru di RSUD 45 itu, Nuzul mengatakan hal itu akan berefek berat terhadap psikologi masyarakat Kuningan. Sebab, di rumah sakit saja sebagai tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, ternyata terkena paparan Covid-19. Terlebih, bukan hanya sejumlah perawatnya yang terpapar, beberapa dokter juga ternyata ada yang terkena.
“Ini sangat memprihatinkan. Tapi juga jadi pelajaran berharga. Namun, kita juga tidak bisa memperlakukan rumah sakit saklek seperti lembaga yang lainnya harus ditutup misalnya. Saya juga kurang sependapat. Tapi harusnya dapat diminimalisir. Yang pertama adalah tenaga medis dokter yang positif itu diisolasi secara ketat,” kata Nuzul.
Kemudian untuk menghindari penularan dari yang sudah terpapar, lanjut Zul, sapaannya, juga harus ditracking secara baik. Dengan siapa sebelumnya mereka bersentuhan, termasuk riwayatnya bagaimana. Dia juga menyarankan agar RSUD 45 setiap hari harus disemprot disinfektan sebagai upaya sterilisasi.
“Saya juga menyambut baik kebijakan rumah sakit. Karena sekarang tidak ada jam besuk atau jam besuk dibatasi. Itu juga sebuah langkah. Jadi, kita tidak bisa saklek RS harus ditutup, ya bagaimana kita bisa melayani masyarakat kalau rumah sakit ditutup,” sebut Zul, seraya tidak setuju dengan pendapat pengamat kebijakan daerah, Dr Kana Kurniawan MHum yang menyarankan agar RSUD 45 Kuningan untuk sementara di-lockdown.

0 Komentar