Tutup 9 Apotek dan Toko Alkes di Kota Cirebon

Tutup 9 Apotek dan Toko Alkes di Kota Cirebon
Penutupan sementara fasilitas apotek dan toko alat kesehatna oleh Dinkes dan Satpol PP Kota Cirebon. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, menutup sementara sembilan titik apotek, yang di dalamnya terdapat tempat praktik dokter, dan toko alat kesehatan (Alkes). Hal ini menyusul munculnya kluster baru penularan Covid-19 di lingkungan fasilitas farmasi tersebut.
Penutupan dilakukan mulai Selasa (17/11), hingga tidak ditemukan lagi pegawai dan karyawan di fasilitas farmasi tersebut yang ikut tertular virus corona. Untuk sementara, semua pegawai dan karyawan diimbau agar melakukan karantina mandiri, sambil menunggu hasil pemeriksaan swab test negatif terhadap seluruh pegawai lainnya.
Sembilan apotek yang ditutup sementara operasionalnya adalah Apotek Pasuketan, Apotek Pasuketan Setiabudi, Apotek Pasuketan Gunungsari, Apotek Pasuketan Perumnas, Toko Alkes CV Carmella, Toko Alkes Carmella, PAK Carmella Gustavindo, PBF Carmella Gustavindo, dan Klinik Carmella.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes menerangkan, penutupan sementara operasional sejumlah fasilitas farmasi ini, dilakukan sambil menunggu hasil tracing dan testing terhadap semua pegawainya terlebih dahulu.
“Harus tutup semua untuk memutus mata rantai. Demi melindungi masyarakat dan keluarga besar karyawan Apotek Pasuketan Grup ini. Bukan berarti kita tutup untuk memutus kegiatan operasionalnya, karena begitu sudah negatif semua hasil swabnya, otomatis bisa buka,” ujar Kadinkes.
Dia menyebutkan, dari kluster farmasi tersebut, awalnya terdapat lima orang yang terkonfimasi positif. Di antaranya pemiliknya 2 orang, 1 karyawan, dan seorang dokter yang praktik di lokasi apotek. Saat ini, posisi kelima orang tersebut sudah dinyatakan sembuh.
Menurutnya, pihak pengelola sempat tidak mau terbuka adanya riwayat penularan di fasilitas farmasi tersebut. Baru ketahuan ketika sejumlah karyawannya diikutsertakan dalam swab test masal di sejumlah fasilitas milik pemerintah yang melayani swab. Di antaranya yang digelar di Puskesmas Kejaksan.
Dari 55 karyawan yang melakukan swab test masal, 19 orang di antaranya hasilnya dinyatakan positif Covid-19. Kemudian, ada 25 orang karyawan lainnya yang mengikuti swab di gelombang berikutnya, serta masih menunggu hasil pemeriksaan PCR yang dilakukan di laboratorium RS Pelabuhan Cirebon.
“Penanganan para karyawan yang positif covid, informasihnya mereka diisolasi mandiri sama pemiliknya. Karena mereka punya mess. Kondisinya juga tidak bergejala,” ungkapnya.

0 Komentar