Dongkrak Kunjungan Melalui Event

paralayang-majalengka
Selain memaksimalkan destinasi wisata yang sudah dikenal seperti Paralayang Gunung Panten, Disparbud Majalengka memasuki awal tahun 2021 ini menyiapkan berbagai event guna membangkitkan kembali sektor pariwisata.FOTO: DOKUMEN/RADAR CIREBON
0 Komentar

MAJALENGKA – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka mengakui tahun 2020, sektor pariwisata sangat terdampak dalam masa pandemi Covid-19.
Buka tutupnya objek wisata dari kunjungan wisatawan, menjadi daya minat wisatawan berkunjung menjadi berkurang.
Kepala Disparbud Dr Hj Lilis Yuliasih MPd mengatakan, memasuki awal tahun 2021 ini pihaknya telah menyiapkan berbagai event guna membangkitkan kembali sektor pariwisata di tengah pandemi yang sedang melanda ini.
“Untuk kembali membangkitkan sektor pariwisata ekonomi kreatif di Kabupaten Majalengka akan kembali merencanakan berbagai event di tahun ini yang sudah tersusun dalam kalender event 2021,” jelasnya.
Pada masa penerapan PSBB Proporsional saat ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka memperbolehkan industri pariwisata, dan aktivitas ekonomi kreatif, kemudian seni pertunjukan dan budaya kembali beroperasi.
Tentu dengan berbagai pembatasan baik waktu maupun pengunjung.Oleh karenanya, untuk mendongkrak kunjungan wisata ini, pihaknya sudah menyiapkan berbagai strategi.
Seperti, peningkatan promosi destinasi wisata Majalengka berikut UMKM atau kuniler khas sebagai oleh-oleh Majalengka.
“Kemudian kita jalin kerja sama kemitraan dengan berbagai pihak. Kita dukung sarana prasarana di berbagai objek wisata Majalengka,” ucapnya.
Pihaknya juga akan bangun wisata halal, wisata bersih dan representative. Berikut akan dibangunnya Masjid Raharja di objek wisata Panyaweuyan, Bukit Kanaga, Cikebo, Paralayang, Situ Cipanten dengan model yang sama seperti yang sudah dibangun di Bunderan Munjul Taman Raharja.
“Harapan ke depan geliat kunjungan wisata ke Majalengka akan kembali naik dengan berbagai strategi yang telah kita rencanakan,” harapnya.
Mengantisipasi adanya kluster wisata, para pelaku pariwisata sudah dibekali dengan perlengkapan kesehatan. Serta informasi melalui spanduk-spanduk imbauan untuk para pengunjung diberbagai sudut tempat wisata. (ono)

0 Komentar