Yayasan akan Ambil Sikap

Yayasan akan Ambil Sikap
Universitas Majalengka (Unma)/FOTO DOK RADAR CIREBON
0 Komentar

 
 
MAJALENGKA – Beredarnya kabar tidak sedap terkait keberadaan Universitas Majalengka (Unma) yang diduga kuat tengah dikuasai salah satu pendiri kampus disikapi Yayasan Pembina Pendidikan Majalengka.
Ketua badan pengurus yayasan Pembina Pendidikan Majalengka, Dr H Lalan Soeherlan S Drs MSi mengatakan, dalam pemberitaan sebelumnya menyangkut historis pendirian cikal bakal Universitas Majalengka tahun 1984 diinisiasi oleh bupati Majalengka, ketua DPRD Majalengka dan tokoh masyarakat Majalengka.
Oleh karenanya, tokoh pendiri yang muncul dalam akta notaris yaitu H R E Djaelani SH (Alm), Kol (Pur) H Wardja (Alm), Drs H Budi Abudin MS, Prof Dr H A Yunus Drs SH MBA MSi (Alm), dan Drs H Samanhudi Soerahman (Alm).
“Para pendiri ini merupakan penggagas yang sebelumnya mendirikan Yayasan Pembina Pendidikan Majalengka (YPPM),” kata Lalan, kemarin (4/5).
Berkaitan hal tersebut, jelas Lalan, jika melihat histori terdapat hubungan yang sama kuat antara Universitas Majalengka (Unma) dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Masyarakat Majalengka. Untuk itu apabila ada sinyalemen yang mengaku bahwa Unma merasa milik pribadi (perorangan), hal tersebut merupakan tindakan yang tidak benar.
“Secara hakikat, dapat ditegaskan bahwa Unma adalah milik masyarakat Majalengka bukan milik pribadi (perorangan),” tegasnya.
Terkait almarhum Prof Dr H A Yunus Drs SH MBA MSi, badan pembina, saat ini sedang berupaya untuk melakukan konsolidasi di dalam internal yayasan. Termasuk di dalamnya akan melakukan komunikasi dengan pelaku sejarah pendirian Unma yang saat ini masih hidup.
Hasil konsolidasi dan komunikasi ini mudah-mudahan dapat menjadi bahan bagi badan pembina untuk melakukan pembenahan di dalam internal yayasan. Termasuk melakukan reshuffle pengurus dalam rangka mewujudkan kinerja yayasan ke arah yang lebih baik.
“Sesuai peraturan perundang-undangan yayasan, untuk masalah reshuffle ini menjadi kewenangan sepenuhnya badan pembina,” ungkapnya.
Ke depan, tantangan yang dihadapi Unma akan semakin besar seiring dengan semakin ketatnya persaingan antar kompetitor serta semakin meningkatnya tuntutan kualitas.
Untuk mengantisipasi tantangan dan tuntutan ini, maka ke depan yayasan harus diisi oleh orang yang benar-benar capable dan profesional. Tanpa ada upaya seperti ini, dikhawatirkan Unma ke depan tidak menjadi lebih baik dari kondisi saat ini.

0 Komentar