Jamin PON tanpa Gangguan Teroris KKB

Jamin PON tanpa Gangguan Teroris KKB
0 Komentar

JAKARTA- Pekan Olahraga Nasional (PON) XX akan berlangsung mulai 2 hingga 15 Oktober di Papua. Berbagai persiapan telah dimatangkan, salah satunya aspek keamanan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menegaskan TNI-Polri memastikan dan menjamin pelaksanaan PON XX tak akan mendapat gangguan dari teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
TNI-Polri sudah mengidentifikasi pengamanan dari berbagai kegiatan PON XX. “Telah mengidentifikasi berbagai hal-hal yang kemungkinan akan muncul, salah satunya adalah gangguan dari KKB. Itu sudah teridentifikasi,” kata Rusdi Hartono dalam pernyataan resmi, Jumat (17/9).
Dijelaskan, TNI bersama Polri telah menyiapkan pengamanan PON XX Papua dengan maksimal agar mencegah gangguan atau teror dari KKB. “Dalam rangka pengamanan PON ke XX di Papua, Polri bersama TNI dan instansi lainnya telah menyiapkan rencana pengamanan dari kegiatan tersebut. Dan tentunya juga Polri, TNI beserta instansi lain telah siapkan langkah-langkah untuk pencegahan dari pada gangguan yang disebabkan KKB,” ujarnya.
Diungkapkannya, Polda Papua telah menggelar berbagai operasi kewilayahan yang difokuskan kepada pengamanan PON XX. Karenanya diharapkan PON bisa berjalan lancar dan aman.
“Di sana untuk pengamanan, Polda Papua menggelar operasi kewilayahan yang tentunya operasi itu difokuskan pengamanan daripada seluruh kegiatan atau rangkaian yang berhubungan dengan PON, baik pengamanan orang, barang, lokasi, maupun kegiatan. Itu semua diamankan. Mudah-mudahan dapat berlancar baik,” paparnya.
Sementara itu, Polri menerjunkan dua peleton personel Brimob untuk memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan teror. Dua peleton personel Brimob ini untuk memperkuat dua tim dari Satgas Nemangkawi.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan segera mengerahkan dua pleton personel Brimob ke Kiwirok. Mereka ditugaskan untuk mengejar KKB yang melakukan teror dengan membakar sejumlah fasilitas umum (fasum) dan menganiaya sejumlah tenaga kesehatan.
Sebelumnya Polda Papua sudah mengirim dua tim dari Satgas Nemangkawi, dan kini berada di Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang. “Personel Brimob itu untuk memperkuat anggota yang sudah terlebih dahulu berada di wilayah itu,” katanya.

0 Komentar