Cegah Covid-19: Pondok Tunda Daurah, Santri Belajar di Rumah

Ma'had-Dhiya'us-Sunnah-Cirebon
ASRI: Satu sudut lapangan Ma'had Dhiya'us Sunnah Cirebon, tempat santri olahraga. Foto: Dok. Pri.
0 Komentar

Oleh: Mochamad Rona Anggie

TETAP tenang. Ikut imbauan pemerintah. Ikut arahan asatidzah (para ustad). Pondok pesantren ahlussunnah gerak cepat. Berupaya maksimal. Dari Jember sampai Cirebon. Dan titik-titik lainnya. Semua serius. Mencegah tersebarnya virus Covid-19.

Ahad (15/3), Pondok Pesantren Dhiya’us Sunnah mengundang dokter Deden Boni Koswara. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Indramayu. “Saya sudah minta izin kepada Kadinkes Kota Cirebon, dokter Eddy. Untuk memberi pemaparan terkait virus Covid-19,” katanya di awal penyuluhan. Sebelum zuhur. Di hadapan ratusan santri dan masyarakat umum.

“Dokter Eddy menyambut positif kegiatan ini,” tambah dokter Deden. Saya kemudian WA dokter Eddy. “Saya masih di Jakarta,” jawabnya. Beliau adalah narasumber yang baik. Tidak pelit informasi. Saat masih tugas memburu berita dulu. Termasuk Kadinkes sebelumnya, dokter Kaptiningsih. Juga ramah terhadap wartawan.

Baca Juga:Bobol Rumah Tetangga, Remaja Asal Banjarwangunan Ini Dibekuk PolisiRamai Corona, Rombongan SMP Al-Azhar Berangkat ke Jogja

Dokter Deden menekankan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dimulai dengan rutin mencuci tangan pakai sabun. Dari sini peran hand sanitizer. Alias pembersih tangan. Menjadi produk yang diburu. Sampai stoknya ludes di banyak tempat. “Cuci tangan pakai sabun selama dua puluh detik. Tetap waspada dan jangan panik,” pesannya.

Sebelumnya, Sabtu sore (14/3), dipandu langsung ustad Luqman Ba’abduh. Pondok ahlussunnah, As Salafy, Jember. Menghadirkan lima dokter: dr Ramzi Syamlan, dr Ahmad Jamil, dr Faishal Wahdin, dr Dedi dan dr Andri. Ustad Luqman menjelaskan ilmu syar’inya. Para dokter bicara penanganannya.

Tiap sudut Masjid Abu Bakar Ash Shidiq, Ma’had Dhiya’us Sunnah, dibersihkan para santri.

Termasuk akan membagikan thermometer. Agar deteksi dini. Suhu tubuh santri dan warga pondok. Bisa diketahui. Sebagai langkah preventif. Mencegah masuknya virus. Ke lingkungan pondok. “Kita berupaya serius. Tidak main-main. Kalau ada yang sakit demam, atau batuk. Segera periksakan. Jangan dibiarkan saja,” tegas ustad Luqman.

Substansi kegiatan di Jember dan Cirebon ini sama. Memberi pemahaman kepada masyarakat luas. Terkhusus santri. Juga para penuntut ilmu. Dari kalangan ahlusunnah sunni-salafi. Yang biasa bolak-balik ke pondok. Agar tidak buta. Tentang virus Covid-19. Yang mulai mewabah di sekitar kita.

0 Komentar